Sabtu, 25 Desember 2010

V i r t u a l B o x

Multi sistem operasi dalam satu komputer tanpa perlu menginstall secara
langsung adalah sebuah solusi serba guna yang ditawarkan untuk anda.
Anda mungkin sudah sangat mengenal Virtual PC dari Microsoft, ataupun
VMWare di dunia Linux. Mungkin juga hanya pernah dengar atau tidak sama
sekali.
Software yang penulis sebutkan diatas adalah aplikasi lunak yang
berfungsi untuk membangun sebuah sistem maya di PC anda. Dimana anda bisa
menjalankan berbagai sistem operasi secara bersamaan tanpa perlu mempartisi hard disk
dan melakukan penginstalasian langsung.
Pada rubrik ini, penulis akan membahas Virtual Box, sebuah produk dari innotek GmbH,
Jerman (http://www.innotek.de) yang bisa anda gunakan secara gratis. Virtual Box adalah
aplikasi yang sangat baik dan cukup stabil, mudah dipahami bagi orang awam sekalipun.
Tetapi sayangnya Virtual Box menuntut spesifikasi hardware yang lumayan tinggi. Untuk
menjalankan Virtual Box, penulis menyarankan setidaknya prosesor anda pentium IV atau
athlon XP 1,8Ghz dan memory minimal 512MB. Virtual Box dapat anda download di
www.virtualbox.org. Terdapat beberapa pilihan sesuai dengan keinginan anda, disini penulis
menggunakan Virtual Box versi windows.

Sampai tulisan ini dibuat,Virtual Box vers. 1.4.0 dapat berjalan diatas sistem operasi :
  • Windows 2000, service pack 3
  • Windows XP, semua service packs
  • Windows Server 2003
  • Debian GNU/Linux 3.1 ("sarge") and 4.0 ("etch")
  • Fedora Core 4 sampai 7
  • Gentoo Linux
  • Redhat Enterprise Linux 3, 4 and 5
  • SUSE Linux 9 dan 10
  • Ubuntu 5.10 ("Breezy Badger"), 6.06 ("Dapper Drake"), 6.10 ("Edgy Eft"), 7.04 ("Feisty
    Fawn")
  • Linux 64-bit
  • Apple Mac OS X
Sedangkan sistem operasi yang dapat divirtualisasikan adalah:
  • Windows NT 4.0 , Semua versi dengan service pack sepenuhnya didukung.
  • Windows 2000 / XP / Server 2003 / Vista, Semua versi dengan service pack
    sepenuhnya didukung.
  • Linux kernel 2.4, Dukungan terbatas.
  • Linux kernel 2.6, Semua versi dengan service pack sepenuhnya didukung.
  • FreeBSD, Dukungan terbatas
  • OpenBSD, Versi 3.7 dan 3.8 didukung.

Mengkonfigurasi Virtual Box
Ketika Virtual Box telah di-install dan dijalankan, hal pertama yang perlu anda lakukan
adalah membuat sebuah mesin virtual baru. Caranya pilih menu Machine/New, lalu anda
akan diminta untuk mengisikan nama virtual mesin dan tipe sistem operasi yang ingin anda
emulasikan. Klik next dan alokasikan memory untuk mesin virtual, penulis merekomendasikan
anda untuk menggunakan 1/2 dari kapasitas memory anda. Misalkan memory anda adalah
512mb, maka memory yang dialokasikan untuk mesin virtual sebaiknya 256mb saja. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kestabilan komputer anda.
Anda kemudian akan menemukan fitur untuk membuat hard disk virtual. Klik New lalu Next.
Hard disk virtual terdapat dua pilihan, yaitu Dynamically expanding image (bersifat dinamis
dan akan menggunakan kapasitas hard disk fisik sesuai dengan kebutuhan sistem virtual)
dan Fixed-size image(bersifat statis dan sistem virtual tidak dapat menggunakan kapasitas
fisik hard disk karena kapasitas untuk hard disk virtual telah ditentukan).Pilih salah satu dan
klik finish. Anda bisa melewati bagian ini jika seandainya sistem operasi yang ingin
divirtualisasikan adalah sistem operasi live-CD seperti Knoppix yang notabene-nya juga tidak
perlu menggunakan kapasitas hard disk untuk menjalankannya.
Setelah hard disk virtual ditentukan, klik next lalu finish. Sebuah komputer virtual yang telah
tercipta. Namun komputer virtual ini masih belum memiliki sistem operasi virtual, sekarang
anda harus menentukan sistem yang akan dijalankan. Klik setting pilih CD/DVD-ROM, ceklis
Mount CD/DVD drive. Pilihlah lokasi Drive Optik anda atau pilih file .iso yang diinginkan.
Sebagai tambahan, anda juga bisa mengubah setting lain yang telah anda buat
sebelumnya. Sekarang anda sudah siap untuk melihat apa yang bisa dilakukan dengan
aplikasi ini.

Menjalankan Linux dengan Virtual Box

Pernahkah anda
mendownload ISO Linux
di internet ataupun
mendapatkannya dari
DVD majalah komputer?
Untuk menjalankan si
Linux di PC anda, tentu
saja tidak bisa dilakukan
tanpa membakarnya ke
sebuah CD. Setelah anda
selesai membakar CD
Linux tersebut, anda
mungkin perlu membuat
partisi pada hard disk
anda. Bagi seorang
pemula, tidak memahami
cara mempartisi hard disk
bisa berakibat buruk, Windows dan Data bisa saja terhapus dan tidak bisa dikembalikan.
Setelah Linux diinstall, ternyata anda merasa tidak cocok dengan distro tersebut. Kemudian
anda merasa terganggu setiap kali menghidupkan komputer karena bootloader Linux yang
memberikan pilihan sebelum masuk ke sistem operasi. Anda tentu akan merasa telah
melakukan pekerjaan yang menghabiskan waktu dan sia-sia.
Tetapi sekarang anda bisa mencoba Linux dengan solusi alternatif. Anda bisa menghemat
CD-Blank, tidak perlu merasa was-was akan hilangnya data, tidak akan bosan lagi
menunggu proses instalasi. Bahkan hebatnya sistem operasi yang telah anda install diatas
mesin virtual sama sekali tidak mengganggu sistem yang anda gunakan saat ini.
Penulis menggunakan LINUX live-CD Knoppix sebagai demo. Knoppix merupakan distro linux
yang sudah sangat terkenal. Anda bisa mendownload di internet atau jika mau
gampangnya langsung saja beli di toko software komputer.
Setelah anda klik start di menu Virtual Box, maka akan muncul sebuah jendela baru. Inilah
yang akan mengemulasikan sistem operasi yang telah anda tentukan sebelumnya. Dengan
sebuah komputer virtual diatas Windows XP, anda bisa mencoba kelebihan dan
kekurangan sebuah sistem operasi. Anda bahkan bisa membuka beberapa jendela
sekaligus (dengan syarat memory anda mencukupi tentunya) sehingga komputer anda
seperti menjalankan multi sistem operasi.

Multiguna Virtual Box
Seorang hacker tentunya perlu mempelajari berbagai hal tidak hanya pada lingkungan Windows. Dengan Virtual Box anda bisa meng-install berbagai software sesuai dengan kompatibilitas sistem operasi yang disyaratkan, anda bisa mencoba menganalisa virus, anda bisa membangun sebuah honeypot (IDS sekaligus jebakan untuk intruder), dan Anda juga tidak perlu khawatir akan pengaruh software yang berjalan diatas sistem operasi virtual. Software yang diinstall sama sekali tidak akan mengubah setting sistem operasi anda yang sesungguhnya.

1 komentar: